Selasa, 14 Juni 2011

ANAK KANDUNG SENDIRI DIUMPANKAN KE MULUT BUAYA


News - Bila Anda tidak faham dan mengerti mungkin langsung akan menilai apa yang dilakukan laki-laki ini sangatlah sadis, betapa tidak bayi anaknya sendiri darah dagingnya di timang timang di depan mulut buaya yang lapar, wah ngeri sekali bukan, salah salah bisa termakan sungguhan. Namun itulah bagian dari sebuah ritual masyarakat keturunan Afrika yang berada di Karachi Pakistan.
Bayi anak kandung sendiri diayun ayun di depan buaya kelaparan
Mereka bernama komunitas penganut aliran Sheedi yang menganggap buaya sebagai hewan yang suci dan mempu membawa berkah bagi rejeki serta kesejahteraan manusia. Menurut Daily Mail yang dikutip ruanghati.com menyebutkan bahwa masyarakat Sheedi sangat yakin buaya tidak akan memangsa anak mereka karna buaya adalah hewan suci.

Buaya dianggap hewan suci oleh masyarakat keturunan Afrika-Pakistan di Karachi
Buaya yang ada di komplek kuil umat Sheedi di Karachi tersebut bila mati akan dimakamkan sebagaimana manusia, baik tata cara dan ritualnya, karena keistimewaan hewan reptil tersebut.

ikutan yuk program investasi yg menguntungkan pada http://kro.co/dQbc

Selasa, 03 Mei 2011

Wah, Pernikahan Bikin Anda Kaya

BERSYUKURLAH Anda yang telah menikah atau berencana untuk melangsung pernikahan dalam waktu dekat. Sebab, pernikahan dapat membuat Anda lebih kaya ketimbang saat masih single.

Dengan menikah, Anda dapat menggabungkan jumlah penghasilan, menekan biaya pengeluaran, dan menciptakan peluang tambahan. Tapi stabilitas keuangan itu bisa diraih apabila Anda dan pasangan punya rencana yang jelas serta komitmen panjang.

Nah, berikut sejumlah manfaat finansial yang dapat diperoleh dari pernikahan:

Meningkatkan skor kredit
Jika pasangan memiliki skor kredit yang sangat baik, Anda mungkin bisa melihat perbaikan yang cukup signifikan dengan skor kredit Anda. Begitu pula sebaliknya.

Jika dilakukan dengan bijaksana, pasangan suami istri dapat menggabungkan rekeningnya demi mendapatkan peningkatan langsung dalam kredit yang tersedia. Ada baiknya melihat salinan riwayat kredit kedua pihak dan memperbaiki poin negatifnya sebelum meletakkan nama pada rekening masing-masing.

Mendapatkan tawaran pinjaman menguntungkan
Dua sumber penghasilan akibat pernikahan memperbesar peluang Anda mendapatkan tawaran pinjaman daripada sebelumnya. Rumah impian yang Anda inginkan bisa diperoleh dengan sejarah pendapatan bersama pasangan, sehingga proses pinjaman mungkin lebih mudah dengan harga yang lebih baik.

Tapi, peluang yang lebih besar datang dengan tanggung jawab yang lebih besar pula. Buat sejumlah rincian tentang bagaimana Anda akan membayar pinjaman tersebut, dan pikirkan strategi jika sekiranya salah satu pihak tidak dapat memberikan kontribusi finansial di kemudian hari.

Meningkatkan stabilitas keuangan
Memiliki dua sumber penghasilan tentu lebih baik dibandingkan hanya satu sumber. Memiliki pasangan untuk mendukung Anda ketika muncul masalah, merupakan salah satu manfaat terbaik dari berbagi hidup dengan seseorang. Meski pun salah satu pihak memutuskan tinggal di rumah untuk mengurus keluarga, kemungkinan untuk produktif selalu ada.

Pasangan yang baru menikah sebaiknya menentukan rencana jangka panjang untuk membuat keterampilan kerja dan resume mereka tetap terlihat baik, bahkan meski tidak digunakan. Jadi, Anda dapat kembali terjun ke dunia kerja jika diperlukan dan terus mendapatkan kredit jaminan sosial ketika pensiun.

Mengombinasikan pengeluaran
Beberapa biaya mungkin akan tetap sama bagi Anda berdua, baik sebelum mau pun setelah menikah. Tapi, untuk kategori anggaran tertentu seperti tempat tinggal dan tagihan tv kabel, biayanya akan lebih rendah karena jumlah tagihan dibagi dua.

Berbagi tunjangan pekerjaan
Salah satu manfaat yang paling jelas dari pernikahan adalah akses instan terhadap jaminan kesehatan dan tunjangan dari perusahaan tempat pasangan bekerja. Asuransi kesehatan, jiwa, dan cacat mungkin didapat dalam jangka waktu 30 hari setelah menikah.(MI/***)

Senin, 11 April 2011

Anak Kedua Lebih Sukses Dalam Hidupnya

Anak ke berapakah Anda Sebuah penelitian menemukan posisi anak memainkan peran dalam keberhasilan di masa depan. Dalam penelitian itu menunjukkan anak kedua lebih sukses dibanding anak pertama. Mau tau alasannya

Sebuah penelitian baru di Universitas Cambridge menunjukkan bahwa perdebatan antara saudara laki-laki dan perempuan benar-benar meningkatkan keterampilan sosial, kosakata, dan perkembangannya. Selain itu persaingan antar saudara juga dapat meningkatkan perkembangan mental dan emosional.

Dr Claire Hughes, dari Newnham College, Cambridge, mengatakan dalam siaran persnya. "Bukti kami menunjukkan pemahaman sosial anak-anak dapat dipercepat oleh interaksi mereka dengan saudara kandung dalam banyak kasus".

"Saudara yang lebih agresif adalah mereka yang sering membantah dan anak yang lebih tua menempatkan anak yang lebih muda di bawahnya sehingga semakin membuat mereka belajar pelajaran yang kompleks tentang komunikasi dan seluk-beluk bahasa," jelas Hughes.

Dalam penelitian ini, sebanyak 140 anak-anak berusia antara 2 hingga 6 tahun dianalisa perkembangan kognitif dan sosial mereka selama lima tahun. Para peneliti membawa anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dan keluarga dengan orangtua remaja. Sekitar 43 persen dari anak-anak yang disurvei memiliki ibu yang merupakan anak pertama sewaktu remaja, dan 25 persen berasal dari keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Berbagai macam tes telah dilakukan termasuk pengamatan video dari perilaku mereka, dan kuesioner dengan orangtua, guru, dan anak-anak sendiri.

Peneliti berpandangan bahwa jatuhnya anak-anak mengembangkan persaingan mereka dan membantu mereka membentuk hubungan sosial di kemudian hari. "Ketika anak-anak berdebat dalam sebuah kasus membuat mereka benar-benar mendapatkan manfaat dari konfrontasi," katanya.

"Orangtua yang lelah dengan pertengkaran di antara anak-anak yang terus menerus harus mengambil kenyamanan, faktanya bahwa anak-anak mereka sedang belajar pentingnya keterampilan sosial".

"Saudara kedua berbuat lebih baik dalam pengujian kami, dan anak-anak yang memiliki pemahaman sosial yang lebih baik yang menjadi lebih populer di kemudian hari".

"Pandangan tradisional menunjukkan memiliki saudara laki-laki atau perempuan menyebabkan banyak kompetisi untuk mendapatkan perhatian orangtua dan cintanya".

Hughes menambahkan, "Anak-anak bisa mengajar orang dewasa beberapa hal karena mereka sering menyelesaikan perselisihan dengan cepat agar dapat bermain kembali," jelasnya.

"Anak-anak bisa menyadari keadilan antara mereka dan saudara mereka yang sulit dikelola orangtua, tapi perilaku ini hanya menunjukkan berapa besar kepedulian mereka".

Hughes mengatakan, anak-anak yang memiliki performa terbaik dalam melaksanakan tugas yang dirancang peneliti berada pada usia enam tahun. Mereka berasal dari keluarga yang ibunya melakukan percakapan dengan menguraikan ide-ide, menyorot perbedaan dalam sudut pandang atau menyesuaikannya dengan kesenangan anak.

"Banyaknya perhatian yang telah diberikan berdampak menguntungkan bagi anak-anak yang terlibat banyak percakapan dalam keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa kita perlu fokus pada dasar dan kualitas percakapan itu juga,"pungkasnya.

Sekarang tinggal Anda yang menilai, sesuaikah penelitian ini dengan kehidupan Anda(theMedGuru/MEL)

Jumat, 08 April 2011

Kenapa masih enggan menikah..??? Maka bersegeralah menikah....

Ups!, Jujur saya katakan, tema ini bukan karena saya sudah terlalu sering melihat sudah terlalu banyak bujangan-bujangan menyendiri. Atau akhwat yang belum berani ambil keputusan karena melihat ada ikhwah belum mapan dalam pekerjaan. Tetapi judul di atas sesungguhnya saya kutip dari ungkapan Umar bin Khaththab Radhiyallaahu anhu sebagaimana terungkap dalam tafsir Al-Qur’an, Al-Qurthuby jilid 14. Ungkapan lebih lengkapnya adalah : “ Sungguh aneh (mengapa) anak-anak muda enggan menikah karena kemiskinan.

Sesungguhnya nikah adalah metode terindah untuk menjauhkan seorang dari kefakiran dan kekurangan bahkan kehampaan. Tidak semata kekurangan penyejuk hati, tetapi juga kekurangan materi. Betapa tsiqqah ‘kepercayaan’nya para sahabat Rasulullah SAW terhadap ayat ini sampai-sampai ini menjadikannya sebagai prinsip. Mengapa dikatakan prinsip. Sebab, prinsip tak ubahnya keyakinan. Dan keyakinan itulah yang sanggup menggerakkan azzam ‘tekad’, gerak fikiran, gerak ikhtiyarul basyariyyah ‘usaha-usaha sebagai manusia’.

Keyakinan adalah buah dari terjalinnya hubungan antara dia dengan Allah, sedang bunganya adalah ma’rifatullah, mengenalNya. Ia mengenal bahwa Rabb-nya lah yang menjamin seluruh takaran kebutuhan kehidupannya; Ar-Razzaaq. Keyakinan itulah yang dipersembahkan para sahabat akan ayat-ayat-Nya. Dan diantaranya adalah keyakinan Umar bin Khattab RA tentang rizki yang akan dilimpahkan bagi pemuda yang memutuskan untuk menikah. Inilah keyakinan ketika mencerna ayat Allah dalam surat An-Nuur (24): 32:

” Dan nikahilah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah yang akan memampukan (menkayakan) mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui “

Kekhawatiran bagi dirinya akan kemiskinan ditempuh dengan menikah. Lalu mengapa kita masih ragu dengan janji Allah. Seakan Allah mengatakan dalam ayat-Nya “Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)”: Wahai hamba-Ku mengapa kalian takut miskin, Aku-lah yang memiliki segala Karunia.Inilah jawaban Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu ketika menelaah ketetapan Allah SWT dalam Surat 24: 32 disaat Allah Rabbul Jalil, menguasa hajat hidup ummat manusia memberikan jalan keindahan, kemudahan dan keberkahan bagi mereka yang memilih menyempurnakan dien-nya dengan menikah.”Carilah kekayaan dengan menikah!” Kata Ibnu Mas’ud RA.

Ayat ini diawali dengan bentuk intruksi/perintah. Dan yang pasti perintah Allah memiliki kandungan hikmah yang tak terukur. Ada mutiara kebaikan yang terpendam, dan sudah pasti mengarahkan pada kehidupan yang membahagiakan. Demikian pula ketika Allah memerintahkan hambanya untuk menikah. Allah memberi reward berupa keberkahan karunia-Nya. Karunia kemampuan, karunia kekayaan. Ada ribuan kisah yang membuktikan betapa ketika seseorang ingin membersihkan hatinya dengan menikah justru kemudahan demi kemudahan ia dapatkan. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menjelaskan dengan sabdanya:

“Nikahkanlah orang-orang yang masih sendirian di antara kamu, sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak mereka, meluaskan rezeki mereka, dan menambah keluhuran mereka”.



“Ada 3 golongan orang-orang yang dijanjikan pertolongan Allah. (salah satunya): Seorang yang menikah karena ingin mensucikan dirinya”

Jadi, bila ingin menjemput pertolongan Allah yang tak terhitung keAgungan dan keberkahanya. Menikahlah.

Jumat, 25 Februari 2011

Mengapa Yang Kaya Semakin Kaya?

Alkisah:

Kenapa orang kaya semakin kaya, karena begitu orang kaya penghasilannya bertambah besar maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan). Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan kedalam asset (beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll). Sedemikian sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Kenapa orang menengah bergumul terus secara financial? Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran. Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Kenapa orang miskin bablas miskin ?

Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh :

Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.

Silahkan dijawab dengan kejujuran masing-masing dibawah ini :

Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakah Anda?

klik aja deh

Pengikut