Jumat, 08 April 2011

Kenapa masih enggan menikah..??? Maka bersegeralah menikah....

Ups!, Jujur saya katakan, tema ini bukan karena saya sudah terlalu sering melihat sudah terlalu banyak bujangan-bujangan menyendiri. Atau akhwat yang belum berani ambil keputusan karena melihat ada ikhwah belum mapan dalam pekerjaan. Tetapi judul di atas sesungguhnya saya kutip dari ungkapan Umar bin Khaththab Radhiyallaahu anhu sebagaimana terungkap dalam tafsir Al-Qur’an, Al-Qurthuby jilid 14. Ungkapan lebih lengkapnya adalah : “ Sungguh aneh (mengapa) anak-anak muda enggan menikah karena kemiskinan.

Sesungguhnya nikah adalah metode terindah untuk menjauhkan seorang dari kefakiran dan kekurangan bahkan kehampaan. Tidak semata kekurangan penyejuk hati, tetapi juga kekurangan materi. Betapa tsiqqah ‘kepercayaan’nya para sahabat Rasulullah SAW terhadap ayat ini sampai-sampai ini menjadikannya sebagai prinsip. Mengapa dikatakan prinsip. Sebab, prinsip tak ubahnya keyakinan. Dan keyakinan itulah yang sanggup menggerakkan azzam ‘tekad’, gerak fikiran, gerak ikhtiyarul basyariyyah ‘usaha-usaha sebagai manusia’.

Keyakinan adalah buah dari terjalinnya hubungan antara dia dengan Allah, sedang bunganya adalah ma’rifatullah, mengenalNya. Ia mengenal bahwa Rabb-nya lah yang menjamin seluruh takaran kebutuhan kehidupannya; Ar-Razzaaq. Keyakinan itulah yang dipersembahkan para sahabat akan ayat-ayat-Nya. Dan diantaranya adalah keyakinan Umar bin Khattab RA tentang rizki yang akan dilimpahkan bagi pemuda yang memutuskan untuk menikah. Inilah keyakinan ketika mencerna ayat Allah dalam surat An-Nuur (24): 32:

” Dan nikahilah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah yang akan memampukan (menkayakan) mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui “

Kekhawatiran bagi dirinya akan kemiskinan ditempuh dengan menikah. Lalu mengapa kita masih ragu dengan janji Allah. Seakan Allah mengatakan dalam ayat-Nya “Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)”: Wahai hamba-Ku mengapa kalian takut miskin, Aku-lah yang memiliki segala Karunia.Inilah jawaban Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu ketika menelaah ketetapan Allah SWT dalam Surat 24: 32 disaat Allah Rabbul Jalil, menguasa hajat hidup ummat manusia memberikan jalan keindahan, kemudahan dan keberkahan bagi mereka yang memilih menyempurnakan dien-nya dengan menikah.”Carilah kekayaan dengan menikah!” Kata Ibnu Mas’ud RA.

Ayat ini diawali dengan bentuk intruksi/perintah. Dan yang pasti perintah Allah memiliki kandungan hikmah yang tak terukur. Ada mutiara kebaikan yang terpendam, dan sudah pasti mengarahkan pada kehidupan yang membahagiakan. Demikian pula ketika Allah memerintahkan hambanya untuk menikah. Allah memberi reward berupa keberkahan karunia-Nya. Karunia kemampuan, karunia kekayaan. Ada ribuan kisah yang membuktikan betapa ketika seseorang ingin membersihkan hatinya dengan menikah justru kemudahan demi kemudahan ia dapatkan. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menjelaskan dengan sabdanya:

“Nikahkanlah orang-orang yang masih sendirian di antara kamu, sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak mereka, meluaskan rezeki mereka, dan menambah keluhuran mereka”.



“Ada 3 golongan orang-orang yang dijanjikan pertolongan Allah. (salah satunya): Seorang yang menikah karena ingin mensucikan dirinya”

Jadi, bila ingin menjemput pertolongan Allah yang tak terhitung keAgungan dan keberkahanya. Menikahlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

klik aja deh

Pengikut